Suatu ketika saya duduk di samping penasihat spiritual. Beliau seorang
Habib (Keturunan Nabi Muhammad dari jalan Husain bin Ali Karramallahu
Wajha). Tidak saya sebut namanya karena mungkin beliau keberatan untuk
disebar luaskan identitasnya. Waktu itu saya bersama kawan saya, Ustadz
Yusron Al Fahmi namanya, dia adalah calon Kyai besar ahli ilmu Qur'an
insya Allah. Semoga Allah memudahkannya.
Di tengah-tengah perbincangan kami bertiga, tiba-tiba Sang Habib
berbicara mengenai wanita. Padahal awalnya kami berbicara mengenai
skripsi. Beliau berkata :
"Tahu ndak kalian jika lelaki itu lebih lemah dari perempuan?" dengan gaya khasnya yang berpembawaan santai dan humoris.
"Lhoh kok bisa Bib?" Jawab saya heran. Saya dan Ustadz Yusron saling pandang dengan penuh tanda tanya.
"Iya, lelaki itu lemah Di.. Yang pertama, ketika awal baligh, wanita
haid pertama itu sakit, sedang lelaki mimpi basah, itu ni'mat. Yang
kedua ketika malam pertama ketika menikah, wanita mengalami sakit saat
selaput darahnya robek, sedang lelaki merasakan ni'mat yang tiada tara.
Yang ketiga ketika berumah tangga, ibu hamil selama 9 bulan lebih kan
berat, coba suami suruh gendong anaknya 1 jam saja pasti sudah mengeluh.
Yang ketiga ketika melahirkan, wanita mempertaruhkan nyawanya. Sedang
suami cuma bisa resah menunggu kelahiran anaknya. Kemudian yang keempat
ketika sakit, laki-laki telat diberi obat istri saja marah-marah, sedang
wanita mampu tersenyum dan membahagiakan suami walaupun dalam kondisi
sakit."
Mendengar penyataan itu kami hanya manggut-manggut. Ini adalah realita, tetapi lelaki jarang menyadarinya. Saya pikir lelaki, termasuk saya sendiri terlalu sombong dengan otot dan kekuatan yang dimilikinya. Tetapi pada hakikatnya lelaki itu jauh lebih lemah dari wanita. Memang di sisi lain lelaki memiliki kelebihan dan otoritas yang jauh lebih banyak dari wanita. Tetapi alangkah baiknya jika setiap insan menyadari kekurangannya. Hal ini akan lebih menciptakan rasa hormat dan cinta kepada yang lain (wanita). Rasa ingin melindungi, bukan memanfaatkan atau pun mendzoliminya.
Wallahu a'lam bis shawab.
Mendengar penyataan itu kami hanya manggut-manggut. Ini adalah realita, tetapi lelaki jarang menyadarinya. Saya pikir lelaki, termasuk saya sendiri terlalu sombong dengan otot dan kekuatan yang dimilikinya. Tetapi pada hakikatnya lelaki itu jauh lebih lemah dari wanita. Memang di sisi lain lelaki memiliki kelebihan dan otoritas yang jauh lebih banyak dari wanita. Tetapi alangkah baiknya jika setiap insan menyadari kekurangannya. Hal ini akan lebih menciptakan rasa hormat dan cinta kepada yang lain (wanita). Rasa ingin melindungi, bukan memanfaatkan atau pun mendzoliminya.
Wallahu a'lam bis shawab.
0 komentar:
Posting Komentar